Kategori: berita (Page 1 of 4)

ASN Baru! Guru Sekolah Garuda Siap Direkrut Tahun 2025

Kabar baik bagi para calon pendidik di seluruh Indonesia! Pemerintah berencana merekrut Guru Sekolah Garuda sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2025. Ini adalah kesempatan emas bagi Anda yang memiliki dedikasi tinggi. Jadilah bagian dari inovasi pendidikan nasional.

Sekolah Garuda merupakan program pendidikan unggulan yang fokus pada pengembangan karakter. Guru-guru yang direkrut nantinya akan menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi penerus bangsa. Peran mereka sangat vital dalam ekosistem pendidikan.

Perekrutan sebagai ASN menjamin kesejahteraan dan jaminan karier. Ini adalah motivasi tambahan bagi para pendidik berkualitas untuk bergabung. Lingkungan kerja yang stabil akan mendukung fokus pada peningkatan mutu pengajaran.

Syarat dan kualifikasi akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah. Persiapkan diri Anda sejak dini, baik dari segi akademik maupun non-akademik. Kompetisi diprediksi akan ketat, mengingat tingginya minat menjadi ASN.

Proses seleksi akan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Calon guru akan melalui serangkaian tes untuk mengukur kompetensi. Tujuannya adalah mendapatkan individu terbaik yang mampu menjadi teladan bagi siswa.

Program ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Dengan merekrut guru-guru terbaik, diharapkan standar pengajaran di Sekolah semakin tinggi. Ini investasi jangka panjang untuk bangsa.

Bagi Anda yang berjiwa pendidik dan ingin berkontribusi nyata, inilah saatnya. Menjadi Guru Sekolah Garuda adalah kehormatan besar. Anda akan menjadi bagian dari upaya menciptakan generasi cerdas dan berkarakter.

Informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan tahapan pendaftaran akan segera disosialisasikan. Pantau terus situs resmi kementerian terkait dan media informasi terpercaya. Jangan sampai terlewatkan setiap detail pentingnya.

Ini adalah panggilan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa. Bergabunglah dalam misi mulia ini, wujudkan impian Anda menjadi ASN Guru Sekolah Garuda. Bersama, kita bangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah.

Mari persiapkan diri Anda dengan baik, tunjukkan kompetensi terbaik. Kesempatan menjadi ASN Guru Sekolah Garuda tahun 2025 adalah langkah besar. Jayalah pendidikan Indonesia, jayalah Guru Sekolah Garuda!

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Pondasi Kemajuan Gulat Indonesia oleh PGSI

Di balik setiap keberhasilan atlet dan kelancaran sebuah kompetisi gulat, terdapat peran tak terlihat namun sangat krusial dari para pelatih, wasit, dan juri. Mereka adalah pilar penopang yang memastikan olahraga gulat berkembang sesuai standar, menjunjung tinggi sportivitas, dan melahirkan generasi atlet yang berprestasi. Menyadari hal ini, Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) secara konsisten berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor ini melalui program pelatihan dan sertifikasi yang berkelanjutan.

Mengapa Kualitas SDM Pelatih, Wasit, dan Juri Sangat Penting?

Kualitas pelatih, wasit, dan juri memiliki dampak langsung pada seluruh ekosistem gulat:

  1. Pelatih Profesional: Pelatih yang berkualitas adalah kunci untuk mengembangkan potensi atlet secara maksimal. Mereka tidak hanya mengajarkan teknik, tetapi juga membangun fisik, mental, dan karakter atlet. Pelatih dengan pengetahuan modern tentang ilmu kepelatihan, nutrisi, dan psikologi olahraga akan mampu membimbing atlet menuju performa puncak dan mencegah cedera.
  2. Wasit yang Kompeten dan Adil: Wasit adalah penjaga keadilan di matras. Keputusan yang akurat dan konsisten dari wasit yang kompeten sangat penting untuk menjaga integritas pertandingan, mencegah konflik, dan memastikan setiap atlet mendapatkan perlakuan yang adil sesuai aturan permainan.
  3. Juri yang Objektif dan Akurat: Juri bertugas menilai penampilan atlet berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Juri yang berkualitas akan memberikan penilaian yang objektif dan akurat, sehingga hasil pertandingan benar-benar mencerminkan performa atlet dan memotivasi mereka untuk terus meningkatkan diri.

Peran PGSI dalam Peningkatan Kualitas SDM:

PGSI secara proaktif menyelenggarakan berbagai program untuk mencapai tujuan ini:

  • Pelatihan Bersertifikat: PGSI secara berkala mengadakan pelatihan kepelatihan, wasit, dan juri dengan kurikulum yang terbaru dan sesuai standar internasional. Pelatihan ini mencakup teori dan praktik, mulai dari dasar-dasar hingga teknik lanjutan.
  • Sertifikasi Berjenjang: Setelah pelatihan, peserta akan menjalani ujian dan jika lulus, akan mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi ini seringkali berjenjang (misalnya, tingkat daerah, nasional, hingga internasional), memungkinkan para profesional ini untuk terus mengembangkan karier mereka.
  • Workshop dan Seminar: Selain pelatihan formal, PGSI juga mengadakan workshop dan seminar reguler untuk membahas aturan terbaru, teknik kepelatihan inovatif, atau studi kasus dalam penjurian. Ini penting untuk menjaga pengetahuan dan keterampilan mereka tetap relevan.

Dampak Interaksi Sosial dalam Masyarakat Modern

Interaksi sosial adalah fondasi utama masyarakat manusia. Di era modern ini, meskipun teknologi semakin maju, perannya tetap vital. Interaksi yang sehat membawa banyak dampak positif. Ini mempengaruhi kesejahteraan individu dan kohesi sosial secara keseluruhan.

Pengaruh Teknologi: Kemudahan Koneksi dan Jarak Sosial Baru

Teknologi, khususnya media sosial, telah mengubah cara kita berinteraksi. Koneksi menjadi lebih mudah, melintasi batas geografis. Namun, ini juga menciptakan jarak sosial baru. Interaksi tatap muka seringkali tergantikan oleh interaksi digital.

Dampak Positif: Mendukung Kesehatan Mental dan Emosional Individu

Interaksi sosial yang positif mendukung kesehatan mental dan emosional. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan koneksi. Berbagi cerita, dukungan, dan tawa mengurangi stres. Rasa kesepian dapat diminimalisir secara signifikan.

Peningkatan Produktivitas dan Inovasi di Lingkungan Kerja

Dalam lingkungan kerja, interaksi sosial mendorong produktivitas. Kolaborasi dan diskusi memicu ide-ide baru serta inovasi. Komunikasi yang efektif memperlancar proyek. Tim yang solid hasil dari interaksi yang baik.

Dampak Negatif: Munculnya Isolasi dan Penurunan Empati

Namun, ada juga dampak negatifnya. Ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan isolasi sosial. Penurunan empati dapat terjadi karena kurangnya interaksi langsung. Masyarakat modern perlu waspada terhadap fenomena ini.

Pentingnya Keseimbangan Antara Interaksi Virtual dan Nyata

Mencapai keseimbangan antara interaksi virtual dan nyata sangat penting. Teknologi adalah alat, bukan pengganti hubungan personal. Waktu untuk bersosialisasi secara langsung harus tetap diutamakan. Kualitas interaksi lebih berharga daripada kuantitas.

Membangun Kembali Komunitas: Peran Penting Organisasi Sosial

Membangun kembali komunitas menjadi tantangan di masyarakat modern. Organisasi sosial dan kegiatan komunal memiliki peran penting. Mereka memfasilitasi pertemuan dan interaksi tatap muka. Ini memperkuat ikatan antar warga.

Masa Depan Interaksi Sosial: Adaptif dan Tetap Humanis

Masa depan interaksi sosial akan terus adaptif. Teknologi akan terus berkembang, namun esensi humanisme tetap harus dijaga. Menjaga kualitas hubungan antarmanusia adalah kunci. Masyarakat yang kuat lahir dari interaksi yang berarti.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Empati: Resep Sukses Guru di SD Taruna Bakti

Sekolah Dasar (SD) Taruna Bakti dikenal luas atas kualitas pendidikan dan prestasi gemilang para siswanya. Di balik capaian tersebut, terdapat faktor krusial yang menjadi resep sukses guru di sekolah ini: kemampuan dalam mengajar dengan empati. Pendekatan yang mengedepankan pemahaman mendalam terhadap perasaan dan kebutuhan siswa ini terbukti menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

Resep sukses guru di SD Taruna Bakti tidak hanya terbatas pada penguasaan materi pelajaran, tetapi juga pada kemampuan membangun koneksi emosional yang kuat dengan setiap siswa. Guru yang menerapkan empati mampu memahami latar belakang unik, minat, serta potensi kesulitan yang dihadapi masing-masing anak. Dengan pemahaman ini, mereka dapat menyesuaikan metode pengajaran, memberikan dukungan yang tepat waktu, dan menciptakan rasa aman serta dihargai di dalam kelas. Siswa yang merasa dipahami cenderung lebih termotivasi, berani bertanya, dan aktif dalam proses pembelajaran.

Lebih lanjut, resep sukses guru yang berlandaskan empati juga tercermin dalam cara mereka berinteraksi dan menyelesaikan masalah di lingkungan sekolah. Guru yang empatik mampu mendengarkan dengan saksama keluhan atau kekhawatiran siswa, memberikan solusi yang konstruktif, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting. Pendekatan ini menciptakan budaya sekolah yang positif, di mana siswa merasa didukung dan dihargai oleh para pendidiknya.

Pada tanggal 10 November 2023, dalam sebuah lokakarya pendidikan yang diselenggarakan di SD Taruna Bakti, seorang guru senior bernama Ibu Ani menyampaikan pengalamannya menerapkan empati dalam mengajar. Beliau menjelaskan bahwa resep sukses guru adalah kemampuan untuk “masuk ke dalam sepatu siswa,” memahami perspektif mereka, dan merespons dengan penuh pengertian. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hubungan guru-siswa tetapi juga berdampak positif pada hasil belajar siswa.

Dengan demikian, empati bukan sekadar kualitas pribadi yang baik, melainkan fondasi penting dalam resep sukses guru di SD Taruna Bakti. Kemampuan untuk mengajar dengan hati, memahami kebutuhan individual siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang suportif terbukti menjadi kunci dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas secara akademik dan memiliki karakter yang kuat.

Mencetak Angkatan Guru Berkualitas: Kementerian Pendidikan Resmikan Pendaftaran PPG

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi membuka pendaftaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Tahun 2024. Langkah ini merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk mencetak angkatan guru berkualitas yang siap beradaptasi dengan tantangan pendidikan abad ke-21. Program ini menawarkan jalur profesional bagi lulusan sarjana dan diploma IV yang memiliki panggilan jiwa untuk mengabdi di dunia pendidikan.

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 telah dibuka sejak tanggal 4 April 2024 dan akan berakhir pada 15 Mei 2024. Periode pendaftaran yang cukup panjang ini memberikan kesempatan luas bagi para calon pendidik untuk mempersiapkan diri secara matang dan melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Sebagai bentuk respons terhadap kebutuhan pasar, program tahun ini menawarkan lebih banyak pilihan bidang studi, baik untuk pendidikan umum maupun kejuruan, sehingga dapat menjangkau lebih banyak spesialisasi dan mengisi kekosongan guru di berbagai daerah.

Untuk dapat bergabung dalam angkatan guru berkualitas ini, calon peserta harus memenuhi serangkaian kualifikasi. Syarat umum meliputi status Warga Negara Indonesia (WNI), tidak terdaftar sebagai guru atau kepala sekolah di Dapodik, serta batas usia maksimal 32 tahun pada saat pendaftaran. Selain itu, calon peserta wajib memiliki ijazah S1 atau D-IV yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) atau telah disetarakan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00. Kelengkapan dokumen administrasi seperti transkrip nilai, surat pernyataan integritas, dan dokumen pendukung lainnya juga menjadi bagian krusial dari proses awal.

Proses seleksi PPG Prajabatan 2024 akan melalui tiga tahapan ketat untuk memastikan hanya calon terbaik yang terpilih. Tahap pertama adalah seleksi administrasi, diikuti oleh tes substantif yang meliputi Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Bidang Studi. Tahap terakhir adalah wawancara, yang bertujuan untuk menggali motivasi, komitmen, dan kesiapan calon dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru. Ketiga tahapan ini dirancang untuk menyaring individu yang benar-benar memiliki potensi untuk menjadi angkatan guru berkualitas.

Dengan program PPG Prajabatan ini, Kemendikbudristek berharap dapat secara konsisten melahirkan angkatan guru berkualitas yang tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga memiliki pedagogi yang inovatif, mampu menginspirasi siswa, dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan pendidikan nasional. Investasi pada peningkatan kualitas guru ini adalah fondasi esensial untuk menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah.

POPNAS: Panggung Gemilang Atlet Basket Pelajar Nasional

Di tengah hiruk pikuk kompetisi olahraga di Indonesia, ada satu ajang yang secara khusus didedikasikan untuk menjaring dan mengasah bakat-bakat dari kalangan pelajar: Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS). Event multi-olahraga tingkat nasional ini diselenggarakan secara berkala, mempertemukan siswa-siswi terbaik dari seluruh provinsi untuk berkompetisi di berbagai cabang olahraga, termasuk salah satu yang paling populer, yaitu bola basket. POPNAS adalah representasi komitmen negara dalam mengembangkan potensi atlet sejak usia dini.

Kompetisi bola basket di POPNAS bukan sekadar turnamen antarsekolah biasa. Ini adalah ajang prestisius di mana tim-tim basket pelajar terbaik dari setiap provinsi saling berhadapan, membawa nama baik daerah dan sekolah mereka. Seleksi untuk bisa tampil di POPNAS sangat ketat, dimulai dari tingkat kabupaten/kota, kemudian provinsi, hingga akhirnya terpilih tim yang akan mewakili daerah di kancah nasional. Kualitas pertandingan yang disajikan selalu tinggi, mencerminkan hasil dari pembinaan yang intensif di daerah masing-masing.

Bagi para atlet pelajar, berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional adalah sebuah pencapaian yang membanggakan dan pengalaman yang tak ternilai. Mereka tidak hanya menguji kemampuan teknis dan taktis, tetapi juga belajar mengenai sportivitas, disiplin, dan kerja sama tim dalam tekanan kompetisi tingkat nasional. Pengalaman ini sangat penting untuk pembentukan karakter mereka sebagai atlet dan individu. Banyak bintang basket masa depan Indonesia yang mengawali jejak mereka di panggung POPNAS, menggunakan ajang ini sebagai batu loncatan menuju karier yang lebih tinggi.

Penyelenggaraan POPNAS juga memiliki dampak positif yang luas terhadap ekosistem olahraga pelajar di Indonesia. Ini mendorong pemerintah daerah dan institusi pendidikan untuk lebih serius dalam mengembangkan program pembinaan olahraga di sekolah-sekolah. Fasilitas olahraga ditingkatkan, pelatih-pelatih berkualitas direkrut, dan program latihan yang terstruktur diterapkan, semuanya demi mempersiapkan atlet pelajar untuk menghadapi kompetisi seperti Pekan Olahraga Pelajar Nasional. Dengan demikian, POPNAS tidak hanya melahirkan juara, tetapi juga secara konsisten berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kuantisme atlet basket muda di seluruh nusantara.

Skema Merdeka Belajar Menghendaki Guru yang Membimbing Penuh Jiwa, Kata Lestari Moerdijat

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan bahwa skema Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah sangat menghendaki kehadiran guru yang membimbing penuh jiwa. Peran guru tidak hanya sebatas menyampaikan materi, tetapi juga menjadi fasilitator yang mampu menggali potensi dan mengarahkan peserta didik dengan dedikasi tinggi. Pernyataan ini disampaikan Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, dalam sebuah Workshop Pendidikan bertema ‘Dukungan Pendampingan Program Prioritas Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Mendukung Merdeka Belajar’ di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada hari Senin, 6 November 2023, pukul 14.00 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan dan tenaga kependidikan dari berbagai daerah.

Menurut Rerie, pendekatan membimbing penuh jiwa akan menjadi fondasi kuat dalam membentuk generasi pembelajar yang tangguh dan adaptif, siap menghadapi berbagai tantangan bangsa di masa depan. “Program Merdeka Belajar yang digagas pemerintah ini, jika diurai lebih jauh, sesungguhnya dapat menjadi salah satu kekuatan bagi guru dalam proses belajar-mengajar di era Merdeka Belajar saat ini,” ungkap Rerie. Sebagai anggota Komisi X DPR RI, beliau meyakini bahwa pada dasarnya setiap individu adalah pembelajar, dan sekolah harus menjadi ruang yang kondusif bagi setiap orang untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Rerie juga menyinggung penerapan lima disiplin dalam konsep ‘School that Learns’ yang diperkenalkan oleh Peter Senge, meliputi system thinking, personal mastery, shared vision, mental model, dan team learning. Beliau bahkan menceritakan kisah sukses Sekolah Sukma Bangsa di Aceh dalam menerapkan lima disiplin tersebut, terutama di daerah yang pernah mengalami konflik pasca-damai Gerakan Aceh Merdeka dan terdampak tsunami. Rerie, yang juga Ketua Yayasan Sukma, mengungkapkan bahwa dengan prinsip ‘School that Learns’, Sekolah Sukma Bangsa mampu mengubah paradigma berpikir siswa dan guru dalam menghadapi berbagai persoalan dan perbedaan. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru yang membimbing penuh jiwa dalam kondisi apapun.

Pencapaian luar biasa ini, menurut Rerie, tidak terlepas dari peran para guru di Sekolah Sukma Bangsa yang bekerja dan mendidik dengan hati, selaras dengan gambaran sosok guru ideal oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah, meyakini bahwa lima disiplin dalam ‘School that Learns’ sangat selaras dengan Program Merdeka Belajar. Oleh karena itu, kemampuan guru untuk membimbing penuh jiwa menjadi sangat krusial.

Lebih lanjut, Rerie mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara mengenai kemerdekaan bagi anak bangsa untuk menuju peradaban. Ia juga mengingatkan berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di era perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. “Kehadiran kecerdasan buatan (AI) harus diimbangi dengan kesiapan mental dan daya nalar siswa,” tuturnya. Jika hal ini dapat diimplementasikan, kemudahan yang disajikan teknologi akan mampu memberikan dampak positif bagi proses belajar-mengajar di Tanah Air, terutama dengan hadirnya guru yang membimbing penuh jiwa.

Guru Tunanetra Mengajar Murid dengan Keterbatasan: Cahaya Ilmu yang Tak Terbatas

Di tengah keterbatasan, seringkali muncul kekuatan luar biasa yang mampu menginspirasi banyak orang. Salah satunya adalah kisah para guru tunanetra yang dengan gigih mengajar murid dengan keterbatasan serupa. Mereka bukan hanya pendidik, melainkan simbol ketabahan yang menginspirasi dengan keterbatasan fisik, membuktikan bahwa semangat mengajar tak terbatas oleh kondisi apa pun. Kisah mereka adalah pengingat berharga akan kekuatan tekad dan dedikasi dalam dunia pendidikan inklusif.

Menembus Batasan Fisik dengan Semangat Mengajar

Bayangkan tantangan seorang guru yang harus menghadapi keterbatasan penglihatan, namun di pundaknya ada tanggung jawab untuk membimbing anak-anak yang juga memiliki kebutuhan khusus. Ini adalah realitas yang dihadapi oleh para guru tunanetra ini. Mereka tidak membiarkan kondisi fisik menghalangi panggilan jiwa mereka untuk mengajar. Dengan metode adaptif, ketekunan, dan hati yang tulus, mereka mampu menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan efektif.

Misalnya, seorang guru tunanetra mungkin menggunakan sistem Braille untuk mempersiapkan materi ajar, mengandalkan ingatan yang kuat, atau menggunakan bantuan teknologi assistive seperti screen reader untuk mengakses informasi. Di kelas, mereka mungkin mengandalkan pendengaran yang tajam untuk mengidentifikasi suara dan posisi murid, serta kemampuan komunikasi verbal yang sangat baik untuk menjelaskan konsep. Dedikasi mereka adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang, melainkan justru memicu inovasi dan kreativitas dalam mengajar.

Mengajar Murid dengan Keterbatasan: Empati yang Mendalam

Hubungan antara guru tunanetra mengajar murid dengan keterbatasan seringkali terjalin lebih dalam. Guru-guru ini memiliki pemahaman empatik yang unik tentang tantangan yang dihadapi murid-murid mereka. Mereka pernah berada di posisi yang sama, merasakan kesulitan yang serupa, dan berhasil melampauinya. Pengalaman pribadi ini menjadi jembatan emosional yang kuat, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan murid secara lebih mendalam dan memberikan dukungan yang lebih relevan.

Mereka dapat berbagi strategi coping, tips belajar, dan pengalaman hidup yang inspiratif, memberikan harapan dan keyakinan kepada murid bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah pembelajaran yang melampaui kurikulum, menanamkan nilai-nilai ketahanan, kepercayaan diri, dan penerimaan diri.

Guru Bahasa Inggris RI Dilatih: Kerja Sama Kemdikbud & British Council

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional, para Guru Bahasa Inggris di Indonesia kini mendapatkan kesempatan berharga melalui program pelatihan yang merupakan hasil kerja sama strategis antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan British Council. Inisiatif ini menjadi sangat relevan menyusul diterapkannya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 yang mewajibkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran di jenjang sekolah dasar mulai tahun ajaran 2027/2028. Kualitas Guru Bahasa Inggris adalah kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ini.

Kolaborasi antara Kemdikbudristek dan British Council telah bergulir sejak akhir tahun 2023. British Council, sebagai lembaga internasional yang berfokus pada hubungan budaya dan peluang pendidikan, membawa keahlian dan kurikulum pelatihan yang telah terbukti efektif. Program ini mencakup pelatihan komprehensif bagi 490 Guru Bahasa Inggris dan 34 fasilitator guru terpilih di berbagai daerah. Modul pelatihan yang diberikan meliputi English for Teaching, Teaching for Success, dan In Class, yang dirancang untuk tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para pengajar, tetapi juga menguatkan metodologi pengajaran mereka agar lebih interaktif dan sesuai dengan standar global.

Pentingnya program pelatihan ini tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang mahir berbahasa Inggris. Dengan Guru Bahasa Inggris yang berkualitas, siswa akan memiliki fondasi yang kuat dalam menguasai bahasa internasional ini, membuka lebih banyak peluang di masa depan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan lanjutan hingga karier profesional. Program ini menjadi jembatan antara kebijakan baru dan implementasi di lapangan.

Sebagai informasi, dalam sebuah webinar series yang diselenggarakan secara daring oleh British Council pada 12 Mei 2025, salah satu fasilitator pelatihan, Ibu Karina Wijaya, menyampaikan testimoni positif dari para Guru Bahasa Inggris peserta program mengenai materi yang relevan dan praktis. Laporan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah pada 13 Mei 2025, juga mencatat adanya peningkatan signifikan dalam tingkat kepercayaan diri guru-guru setelah mengikuti sesi pelatihan. Bahkan, dalam pertemuan koordinasi dengan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikbudristek pada 11 Mei 2025, disepakati bahwa hasil evaluasi dari program pelatihan ini akan menjadi masukan berharga untuk pengembangan kurikulum bahasa Inggris di jenjang dasar. Semua ini menegaskan bahwa kerja sama Kemdikbudristek dan British Council ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas pendidikan dan masa depan Indonesia.

Temukan Dunia di Sekitar Kita: Benda-Benda di Rumah dan Sekolah

Dunia di sekitar kita penuh dengan keajaiban, seringkali tersembunyi dalam benda sehari-hari di rumah dan sekolah. Setiap objek memiliki cerita dan fungsi yang menarik untuk dipelajari. Mari kita eksplorasi lebih dalam dan temukan pengetahuan baru dari hal-hal yang familiar.

Baca Juga: Klasifikasi Makhluk Hidup: Memahami Keteraturan Kehidupan

Di rumah, kita menemukan berbagai peralatan yang memudahkan aktivitas sehari-hari. Misalnya, kulkas menjaga makanan tetap segar dengan prinsip pendinginan. Kompor mengubah energi panas menjadi masakan lezat. Bahkan remote televisi menggunakan gelombang yang jelas untuk berkomunikasi dengan perangkat.

Buku-buku di rak menyimpan jendela ilmu pengetahuan dan imajinasi. Setiap halaman membawa kita ke dunia yang berbeda, mengenalkan ide-ide baru dan memperluas wawasan. Pena dan pensil adalah alat sederhana namun ampuh untuk menuangkan pikiran dan kreativitas di atas kertas.

Di sekolah, papan tulis menjadi медиум utama untuk menyampaikan pelajaran. Kapur atau spidol meninggalkan jejak pengetahuan yang bisa dihapus dan diganti. Globe memberikan gambaran визуальный tentang bentuk dan peta dunia, membantu kita memahami geografi.

Meja dan kursi adalah tempat kita belajar dan berinteraksi. Desain ergonomisnya mendukung postur tubuh yang baik selama berjam-jam belajar. Bahkan kalkulator membantu kita memecahkan masalah matematika kompleks dengan cepat dan akurat.

Tanaman di pot, baik di rumah maupun sekolah, mengajarkan kita tentang siklus kehidupan dan pentingnya alam. Proses fotosintesis yang terjadi pada daun menghasilkan oksigen yang kita hirup. Merawat tanaman menumbuhkan rasa tanggung jawab dan koneksi dengan alam.

Setiap benda, sekecil apapun, memiliki prinsip ilmiah atau sejarah di baliknya. Memperhatikan detail dan bertanya “mengapa” dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia fisik dan bagaimana segala sesuatu bekerja. Rasa ingin tahu adalah kunci penemuan.

Dengan mengamati dan mempelajari benda di sekitar rumah dan sekolah kita, kita mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Kita belajar menghubungkan sebab dan akibat, memahami fungsi, dan menghargai desain. Dunia ini adalah laboratorium yang tak pernah habis untuk dieksplorasi.

Mari jadikan rumah dan sekolah sebagai tempat yang penuh dengan penemuan. Setiap benda adalah potensi untuk belajar dan mengembangkan diri. Dengan mata yang terbuka dan pikiran yang ingin tahu, kita dapat menemukan dunia yang luas dalam hal-hal yang tampak biasa.

« Older posts

© 2025 PGSI JAMBI

Theme by Anders NorenUp ↑